Pro-Kontra Pokemon Go secara Psikologis

/
0 Comments

Pada saat tulisan ini dibuat, Pokemon Go sudah menjadi demam baru di dunia, bahkan Indonesia menjadi salah satunya. Uniknya, Pokemon Go sendiri sebenarnya belum dirilis secara resmi di Indonesia. Saya teringat kembali pada tahun 2000 awal, ketika saya sangat menggemari film kartun Pokemon dan mengoleksi berbagai merchandise-nya. Jika di kala itu Pokemon menjadi kegemaran anak-anak saja, maka sekarang Pokemon Go lebih ramah usia. Dewasa muda, remaja, hingga anak-anak sedang kegandrungan Pokemon.

Apa yang membuat Pokemon Go menarik? Tidak lain adalah karena teknologi augmented reality yang dihadirkan dalam permainan ini. Augmented reality atau "realitas tertambah" (demikian saya mengutip istilah dari Wikipedia) merupakan teknologi yang menggabungkan benda-benda maya ke dalam sebuah lingkungan nyata, dalam waktu yang nyata juga. Maka, permainan Pokemon Go tidak berlatar di sebuah kota khayalan di negri fiksi sana, namun di lingkungan nyata kita sendiri.

Muncul pro dan kontra dari hebohnya permainan Pokemon Go ini. Beberapa orang menganggap ini terobosan baru dalam dunia hiburan, namun beberapa lagi mengkritisi perilaku sebagian pemain yang tidak tepat. Di Amerika Serikat, terjadi kasus penodongan yang disebabkan oleh permainan Pokemon Go. Bahkan di Indonesia sendiri, Menkominfo sudah menyatakan tidak akan segan untuk memblokir Pokemon Go bila terjadi hal-hal yang melanggar aturan.

Sebenarnya, apa saja potensi manfaat maupun kerugian dari permainan Pokemon Go ini?

Video game dengan aktivitas fisik di luar ruangan
Selama ini video game dikritik karena kurang melibatkan aktivitas fisik, karena hanya dimainkan dalam posisi duduk sambil menatap layar, dengan tangan menekan tombol-tombol tertentu. Hal ini membuat aktivitas video game dikaitkan dengan kurangnya olahraga dan obesitas. Pokemon Go mendobrak anggapan ini. Menggabungkan video game dengan augmented reality, pemain harus bergerak dan menjelajahi lingkungan di sekitar mereka agar bisa menangkap pokemon-pokemon baru. Hal ini membuat mereka mau tidak mau harus bangkit dari tempat duduk, bergerak, dan berjalan-jalan untuk bermain video game. Maka, Pokemon Go menawarkan bermain video game dengan melibatkan aktivitas fisik di luar ruangan. Dan, diketahui bahwa aktivitas di luar ruang (outdoor) bisa membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang.

Meningkatkan aktivitas sosial
Pendapat ini banyak muncul di berbagai blog internasional. Pokemon Go mengharuskan permainnya untuk keluar dari ruangan dan menuju tempat publik agar bisa menangkap pokemon-pokemon tertentu. Saya membaca sebuah catatan di blog Berbahasa Indonesia bahwa ketika ia berada di Pantai Indah Kapuk, ada banyak kendaraan terparkir dan orang-orang berada di sana memegang ponselnya, beramai-ramai menangkap pokemon yang berada di sana. Ada yang merasa kesal karena berkali-kali gagal menangkap pokemon, ada yang mengungkapkan kegirangan karena berhasil menangkap pokemon, ada yang menyemangati temannya bermain, dan sebagainya. Di sinilah kontak sosial terjadi. Ketika mereka mengetahui bahwa mereka memiliki minat yang sama, yakni Pokemon Go, mereka kemudian akan mulai berbincang, membicarakan tips dan trik hingga pengalaman bermain GO. Atau, paling sederhana, ada yang saling menyemangati maupun menertawakan kegagalan mereka dalam menangkap pokemon. Anggapan bahwa video game membuat seseorang terisolasi dari kontak sosial pun tergeserkan.

Hal ini juga sangat membantu bagi orang-orang yang memiliki kecemasan berlebih ketika berada dalam lingkungan sosial. Biasanya, orang-orang dengan kecemasan sosial akan lebih sering mengurung diri berada di rumah karena menghindari kontak sosial dengan orang lain. Kecemasan dan ketegangan emosional akan meningkat bila mereka dipaksa untuk keluar rumah dan bertemu dengan orang lain. Bagi mereka, aktivitas sosial adalah hal yang menakutkan. Dengan Pokemon Go, mereka diarahkan untuk keluar rumah dengan cara yang menyenangkan. Dengan misi menangkap pokemon, mereka kemudian berjalan keluar rumah tanpa rasa cemas, dan mulai betemu dengan orang lain di luar sana. Setidaknya, hal ini membuat mereka terbiasa melihat dan bertemu dengan orang asing. Dan lebih baik lagi jika ia disapa oleh orang asing tersebut, mengajak berbicara mengenai Pokemon Go. Hal ini membuat penyandang kecemasan sosial merasa lebih diterima oleh lingkungan sosial, dan mematahkan pemikiran mereka selama ini bahwa lingkungan sosial selalu menakutkan.

Potensi Adiksi
Namun, masalahnya masih sama dengan video game lainnya, yakni daya tarik yang terlalu besar sehingga membuat pemainnya lebih menghabiskan banyak waktu untuk bermain daripada beraktivitas lain. Ketika adiksi terjadi, seseorang bisa saja melupakan aktivitas lainnya dan hanya berfokus pada permainan Pokemon Go. Di internet, beredar foto di sebuah kantor yang dindingnya bertempelkan imbauan Berbahasa Inggris agar karyawan fokus bekerja dan tidak bermain Pokemon Go. Atau, karena ketergantungan yang besar terhadap Pokemon Go, meski seseorang sudah berada di luar ruangan, ia tetap tidak berkomunikasi dengan orang lain dan fokus pada smartphone-nya. Bagaimanapun juga, adiksi terhadap aktivitas apapun memang tidak pernah bermanfaat. Hal ini juga yang dikhawatirkan oleh beberapa orang, karena permainan Pokemon Go yang saat ini sedang booming.

Kecelakaan Lalu Lintas
Karena terlalu asyik bermain Pokemon Go sambil menyetir mobil, seorang warga Amerika Serikat menabrak pohon dan mengalami luka. Terdapat juga gambar yang beredar di internet, sebuah jalan raya dengan imbauan agar pengendara tidak menyetir mobil sambil bermain Pokemon Go, guna menghindari kecelakaan. Meskipun belum terdapat laporan kecelakaan lalu lintas akibat Pokemon Go di Indonesia, namun potensi untuk terjadi tetap ada. Maka dari itu, diperlukan imbauan serta kesadaran dari setiap individu untuk menerapkan safety driving dan menghindari multitasking ketika berkendara, termasuk bermain Pokemon Go.

Nikmati dengan Bijaksana
Pokemon Go menjadi permainan dengan daya tarik yang tinggi, terbukti dari banyaknya pemain Pokemon Go yang tersebar di seluruh dunia. Bahkan, Pokemon Go menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak di-download di Google Play. Dengan efek menghiburnya, bermain Pokemon Go tentu memberikan kesenangan sendiri bagi pemainnya. Namun, bila dimainkan secara berlebihan dan tidak sesuai, maka akan memberikan bahaya. Bukankah apapun yang dilakukan berlebihan selalu tidak baik?



You may also like

No comments :

2016 by Garvin Goei. Powered by Blogger.